Program Kota Tanpa Kumuh ( K O T A K U ) Provinsi Sumatera Barat Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman "kotakusumbar.blogspot.com"

Kamis, 19 Mei 2016

Hasil Need Assesment Sosialisasi di Provinsi Sumatera Barat

Hasil Need Assesment Sosialisasi di Provinsi Sumatera Barat

Mengingat kembali konteks sosialisasi pada program PNPM Mandiri Perkotaan yang lalu bukan hanya diartikan bagaimana program yang dapat dipahami oleh masyarakat baik subtansi maupun prosedurnya. Sosialisasi bukan sekedar diseminasi atau media publikasi, melainkan bagian dari proses pemberdayaan,  dimana diharapkan dapat menumbuhkan  kesadaran kritis,  menumbuhkan perubahan sikap, dan perilaku masyarakat.
Tidak di pungkiri rupanya  pemahaman masyarakat dan stakeholder  pada program yang telah berjalan selama ini di rasakan masih kurang . Hal ini berdampak pada kurangnya kepedulian, partisipasi dan permasalahan lainnya , yang mengakibatkan tidak tercapainya output dan  outcome program tersebut .  Sosialisasi yang tidak efektif mempunyai  andil dalam menyebabkan hal itu semua.

Beranjak dari permasalahan di atas dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) kedepan yang berorentiasi untuk menuntaskan kawasan permukiman kumuh hendaknya perlu dirancang konsep kegiatan sosialisasi yang efektif, hal ini harus dimulai dengan melakukan proses identifikasi kebutuhan  sosialisasi( Need Assesment Sosialisasi) di suatu wilayah terlebih dahulu. Berdasarkan surat KMP No. 006/KMP Wil.I/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 yang lalu seluruh KMW di wilayah 1 melakukan proses  asessment tersebut dengan harapan ini akan menjadi bahan untuk menyusun strategi kegiatan sosialisasi kedepan. Metodologi assesment yang dilakukan cukup sederhana dengan mengambil sampel minimal 10% dari jumlah kota/kab di provinsi dan 10% dari jumlah kelurahan kota/kab yang di jadikan sample. Sedangkan untuk responden yang dilibatkan diantaranya dari unsur pemda,  pemerintahan desa/kelurahan, BKM, KSM, tokoh masyarakat, relawan, dan masyarakat umum, masing-masing unsurnya respondennya minimal 10 orang.
Khusus di Provinsi Sumatera Barat, proses tersebut telah dilaksanakan lebih kurang 7 hari dengan mengambil sampel 11 Kota/Kab di 40 Kelurahan/desa. Dari hasil yang diperoleh cukup menarik, diantaranya; terkait dengan pertanyaan  mengenai media sosial yang paling sering digunakan;  sekitar 77,18% responden  memilih Facebook kemudian di ikuti dengan Web sekitar 8,13% sisanya responden memilih Instragram, Twitter,Youtube, Path dan Blog . Sekarang ini media sosial sudah menjadi kebutuhan, di tahun 2015 lebih kurang sekitar 1,55 milyar orang di dunia ini menggunakan Facebook. Dalam catatan The Wall Street Journal, jumlah pengguna Facebook di Indonesia sampai dengan bulan Juni 2014 sudah mencapai angka 69 juta orang. Indonesia berada di sepuluh besar pengguna Facebook terbesar di dunia. Secara umum media sosial tersebut digunakan untuk berbagi informasi, publikasi dan pemasaran produk. Selain itu juga di gunakan sebagai tempat arsip dokumen secara elektronik.
 Terkait dengan media cetak yang sering di baca,  sekitar 77,11% responden lebih memilih koran, sedangkan dalam bentuk majalah responden hanya memilih cuma 20,66% sisanya dalam bentuk jurnal. Khusus untuk media elektronik yang sering di gunakan; sekitar 79,73% responden lebih memilih TV, mengalahkah  radio dan nonton bareng dalam bentuk film/video. Menurut A.C. Nielsen, rata-rata orang Indonesia menonton TV lebih dari 4 jam setiap hari (atau 28 jam/minggu, atau 2 bulan nonstop nonton TV pertahun. Dalam kehidupan orang Indonesia yang rata-rata usia harapan hidupnya 65 tahun, maka orang itu menghabiskan waktu 9 tahun penuh lengket dengan kaca televisi. Bercermin dari hal diatas kedepan infomasi seputar program mungkin lebih optimal disajikan melalui stasiun TV.
Pertanyaan seputar media printing yang paling sesuai; ada sekitar 39,63% responden memilih dalam bentuk spanduk, selanjutnya diikuti dengan jenis poster sekitar 35,38% sisanya seperti boklet, leflet, pedoman dan yang lainnya dibawah 10%. Jika dibandingkan informasi jenis material printing yang mana yang lebih menarik antara gambar atau tulisan, maka sekitar 69,42% responden menjawab dalam bentuk gambar dan sisanya dalam bentuk tulisan. 
 Bercermin pada proses pemilihan pilkada kemaren media sosialisasi berupa spanduk bergambar dan poster rupanya cukup efektif untuk mempopulerkan seseorang, hal ini juga sangat baik jika seandainya juga digunakan untuk mempopulerkan Program KOTAKU, yang perlu di perhitungan terkait posisi penempatan harus di lokasi yang strategis.
 Pertanyaan dimana  tempat/acara untuk mendapatkan informasi, sekitar 54,37% responden menjawab pada acara pertemuan warga, baik di tingkat, RT,RW maupun kelurahan. Acara-acara dalam bentuk arisan di warga bisa menjadi salah satu alternatif dalam melakukan sosialisasi program kedepan, sekitar 13,07% responden memilih acara arisan setelah pertemuan warga. Untuk waktu yang cocok dalam melaksanakan pertemuan jumlah responden memilih hampir sama banyak yaitu pada waktu pagi sekitar 19%, siang 27%, sore 27% dan malam 27%. 

Tidak di pungkiri informasi program selama ini di dapati dari fasilitator,  hal ini buktikan sekitar 32,52% rerspoden memilih hal tersebut. BKM menjadi pilihan yang kedua dalam mendapatkan informasi seputar program ada sekitar 18,77% responden, sisanya dari aparat kelurahan, tokoh masyarakat, kepala desa/lurah, relawan, tokoh agama, KSM dan lainnya.
Ada sekitar 69,42 responden memilih perlu di informasikan kepada masyarakat umum jika mendapatkan informasi program. Sisanya masih ada yang di informasikan di seputar keluarga saja dan yang parahnya lagi ada yang hanya untuk dirinya sendiri dan tidak mau berbagi, ini menjadi tantangan kedepan  bagaimana informasi seputar program KOTAKU bisa di akses lebih luas di masyarakat.
Selanjutnya pertanyaan mengenai pengetahuan yang harus di miliki jika responden memiliki kesempatan untuk menyosialisakan program, ada sekitar 67,01%  responden memilih cara komunikasi , kemudian di ikuti dengan cara menggunakan media sekitar 31,86% sisanya yang  lainnya. Assisment diatas  sangat berguna untuk merancang kegiatan  pelatihan-pelatihan  kepada masyarakat terkait teknik komunikasi dan teknik mengunakan media tepat dalam berkomunikasi .
Kami sadari mungkin masih banyak kekurangan dari analisis kecil-kecilan yang lakukan ini memang belum semua kelurahan yang di assesment serta terlepas valid tidak validnya data yang dihimpun, minimal kedepan sedikit banyaknya sudah mendapatkan gambaran trend sosialisasi yang dilaksanakan terkait dengan bentuk jenis dari media yang digunakan, tempat dan waktu pelaksanaan yang efektif dan pelaku-pelaku yang akan menjadi agen sosialisasi program KOTAKU ini kelak. 

(OC 1 Sumbar )
Di Tulis Oleh:
Robby Hotter
TA Sosialisasi KMW OC 1 Sumbar




1 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html